Loading...
Sekolah Adiwiyata
Madrasah Riset

BERITA

Peringan Hari Kesaktian Pancasila, Hj. Ridha Albiy: "Tanamkan Nilai Pancasila, Persiapkan Pemimpin Bangsa 25 Tahun Mendatang"

01 Oct 2025

Tilatang Kamang, Humas--MTsN 1 Agam menggelar upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila pada Rabu, (01/10), di lapangan madrasah. Upacara ini diikuti oleh seluruh siswa, guru, staf pegawai, serta turut dihadiri oleh para guru muda dari UIN Bukittinggi.

Bertindak sebagai pembina upacara yaitu Kepala MTsN 1 Agam, Hj. Ridha Albiy. Dalam amanatnya, ia mengingatkan kembali sejarah penting Pancasila sebagai dasar negara.

Ia menjelaskan bahwa pada 1 Juni, Pancasila dirumuskan sebagai ideologi bangsa. Namun, pada 1 Oktober, ideologi ini diuji keberadaannya ketika terjadi pemberontakan G30S/PKI yang ingin mengganti Pancasila dengan ideologi anti ketuhanan, anti persatuan, dan anti sosial. Akan tetapi, Pancasila menunjukkan kesaktiannya melalui setiap sila yang dikandungnya.

Pancasila menjunjung tinggi nilai ketuhanan, ketika komunisme ingin menghapus nilai keimanan. Saat nilai kemanusiaan hendak dipinggirkan, Pancasila hadir mengedepankan perikemanusiaan. Ketika ada upaya memecah belah bangsa, Pancasila menegakkan sila persatuan. Tatkala musyawarah dan demokrasi hendak dihapus, Pancasila hadir melalui sila keempat yang menjunjung tinggi permusyawaratan. Dan pada akhirnya, Pancasila memberikan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia sebagaimana terkandung dalam sila kelima.

“Alhamdulillah, dengan semua momen tersebut, sampai hari ini Pancasila tetap menjadi ideologi bangsa Indonesia hingga sekarang. Untuk itu, kita sebagai bangsa Indonesia, terkhusus anak-anak Ibu yang 20–25 tahun yang akan datang akan menjadi seorang pemimpin, mari kita tanamkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,” pesan Hj. Ridha Albiy menutup amanatnya.

Ia juga berpesan agar siswa senantiasa mengingat setiap sila Pancasila. Nilai ketuhanan diwujudkan melalui sikap toleransi, persatuan diibaratkan seperti satu sampai tiga batang lidi yang tidak berarti apa-apa, namun jika digabungkan menjadi sapu lidi akan kuat dan bermanfaat. Demikian pula dengan sila kerakyatan yang menekankan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi, serta sila keadilan yang harus dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia.

Sebelum pelaksanaan upacara, keluarga besar MTsN 1 Agam terlebih dahulu melaksanakan rutinitas salat dhuha berjamaah di mushalla madrasah. Hal ini menjadi bentuk pembiasaan spiritual sekaligus penguatan karakter siswa sebelum mengikuti rangkaian kegiatan.

Upacara berlangsung dengan khidmat dan tertib, mencerminkan semangat seluruh peserta dalam menghargai nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara. (M. Situmeang)


Leave a Reply